Berita Singkat Sepakbola Nasional 1 April 2009


Badan Timnas Indonesia (BTN) memberikan dispensasi bagi trio Persipura (Boaz Salosa, Imanuel Wanggai dan Ian Louis Kabes) yakni berupa keterlambatan untuk bergabung dengan Timnas Sea Games 2009 Laos. Tiga pilar tersebut hingga kini masih dibutuhkan tim nya untuk mengisi skuad dalam Liga Super.

Lanjutan laga LSI hari ini Rabu(1/4), akan diramaikan dengan pertandingan antara Persiwa Wamena Vs PSIS Semarang. Persiwa yang kali ini bertindak sebagai tuan rumah, sangat diuntungkan dengan kondisi para anak-anak Semarang yang sedang jeblok.

Berita-Berita Singkat Sepakbola Nasional

Dua tim ibukota didera kerugian akibat kesalahan dalam merekrut pemain. Fabio Lopes yang dipinang oleh Persija dan Esaiah Pello Benson yang digaet Persitara, sampai saat ini masih belum bisa menunjukkan performa terbaiknya dalam setiap pertandingan yang mereka lakoni .

Ketidak jelasan akan jadwal Liga Super akhirnya di tanggapi oleh BLI, mereka berjanji akan kembali menyusun jadwal kompetisi tersebut pada pekan ini.

Para punggawa Persib Bandung harus kembali memeras keringat nya dalam latihan rutin, setelah diliburkan selama seminggu. Dijadwalkan para pemain harus kembali berkumpul pada hari Selasa (24/3) besok.

Keterlambatan dalam menerima gaji kini dialami oleh para awak Persita Tangerang. Dikabarkan penunggakan tersebut telah berlangsung selama 3 bulan sejak Desember 2008 – Februari 2009.

Tewasnya pemain PKT Bontang Jumadi Abdi setelah terkena tendangan keras pemain Persela Lamongan Denny Tarkas bukan termasuk tindakan kriminal. Hal tersebut ditegaskan oleh Ketua Komdis PSSI Hinca IP Panjaitan.

**berita ini disadur dari : -goal.com-, -klik-galamedia.com- dan -okezone.com

Konsistennya..PSSI dan BLI..

Mungkin, anda akan bertanya-tanya melihat judul dari tulisan ini, tentunya sebelum mengintip isinya. Perkiraan saya, anda akan kebingungan menanyakan dimana letak ke konsistensian 2 organisasi sepakbola Indonesia ini.

Konsistensi dimiliki oleh PSSI dan BLI dalam ketidak jelasan mengurus Liga Indonesia yang mereka berdua tangani dan kejadian ini selalu terulang tiap tahunnya. Cerita lama, bagi anda yang selalu mengikuti perkembangan sepakbola Indonesia.

Masalah utama yang selalu membuat sakit kepala tim-tim yang berlaga di Liga Indonesia adalah jadwal yang selalu tidak tentu, selalu saja mengalami pengunduran. Baru-baru ini, hal serupa kembali terjadi, kini dengan alasan terselenggaranya PESTA RAKYAT (kampanye dan pemilu).

Jadwal kompetisi yang sedang berlangsung pun kini harus molor lagi dan entah kapan akan bergulir kembali. Ketidak mengertian saya dan mungkin juga ketidak mengertian anda semua yaitu PSSI dan BLI tentunya tahu bahwa tahun 2009 diadakan kampanye dan pemilu, tapi kenapa mereka masih menyusun jadwal yang jelas berbenturan dengan PESTA RAKYAT tersebut.

Ngawurnya jadwal kompetisi tentu memberikan dampak negatif bagi tim-tim yang bergelut di dalamnya. Contohnya adalah membengkaknya dana yang harus dikeluarkan oleh sebuah klub, kontrak pemain asing pada klub nya masing-masing yang diketahui hanya sampai bulan Mei 2009, karena saat itu diperkirakan Liga akan berakhir dalam waktu tersebut. Mengetahui kabar dari PSSI dan BLI, pemain asing mengancam akan meninggalkan tim yang di belanya di Indonesia jika belum keluar keputusan tentang kejelasan jadwal.

Pemain juga bakal mendaptkan dampak buruk dari masalah ini, biasanya setelah mengalami libur panjang kompetisi dan saat Liga kembali digelar pemain akan merasakan demam panggung di lapangan.

Yah, memang tidak akan ada habisnya membicarakan ke-konsistensian PSSI dan BLI dalam ketidak becusannya mengurus Liga yang bisa dibilang kompetisi terpanjang di dunia. Seperti hanya impian belaka mengharapkan dua organisasi tersbut bias bekerja secara baik dan sesuai yang kita semua harapkan. Tapi,, ya semoga..

-Anggi/deu gigie-





Kangen Dah Lama Gak nGebLOg..

halo,,halo,,blog ku,,dah lama gak ditengokin,,heuheuheuheu
banyak cerita baru loh buat kmu blog..sekarang semuanya udah jelas dan sangat jelas,,aku jadi tau jwaban sebenarnya,,makasih Ya Allah..
Aku jdi ga perlu cemas lg heuheuheu..

pokonya makasih bgt Ya Allah..

Rasisme dalam dunia Sepakbola

Rasisme dalam dunia Sepakbola

Rasisme!!!. Hanya satu kata, tetapi mengandung banyak sekali permasalahan. Apa makna dari kata tersebut?. Menurut Kamus Besar bahasa Indonesia rasisme diartikan sebagai paham atau golongan yang menerapkan penggolongan atau pembedaan ciri-ciri fisik ( seperti warna kulit ) dalam masyarakat. Rasisme juga bisa diartikan sebagai paham diskriminasi suku, agama, ras ( SARA ), golongan ataupun ciri-ciri fisik umum untuk tujuan tertentu. Tujuan tertentu itu jelas bermakna sangat merugikan bagi si korban. Sangat disayangkan itulah yang terjadi dalam dunia sepakbola Indonesia dan mancanegara. Mari kita telaah stu demi satu.

Dimulai dari persepakbolaan Indonesia, sikap rasisme bisa dipastikan terjadi di setiap pertandingan Liga Indonesia yang digelar. Awal dari Liga Indonesia 2007 saja dinodai dengan aksi rasisme yang diluncurkan terhadap pemain Persipura. Selain kejadian itu, tindakan rasisme kali ini menimpa mantan pemain Persib yang kini membela Arema malang yakni Alexander Pulalo yang mengalami dua kali perlakuan rasisme. Pada tanggal 25 Maret 2007 tepatnya hari Minggu di Stadion Gelora Delta, Pulalo mendapatkan perlakuan tidak berkenan dari pendukung Deltras dan pada hari Rabu tanggal 28 Maret 2007 dari para pendukung PSIM di Stadion Mnadala Krida Yogyakarta.

Setiap kali pemain yang berposisi di wing bek kiri itu menggiring bola, para pendukung Deltras dan PSIM selalu meneriaki Pulalo dengan tiruan suara seperti kera ( maaf ). Untungnya, insiden tersebut tidak lantas membuat Pulalo terpancing untuk melakukan tindakan balasan terhadap para supporter tersebut. Bisa dibayangkan, apabila Pulalo sampai terpancing dengan tindakan rasisme tersebut, hal ini mungkin akan berbuntut kerusuhan. sepertinya aksi-aksi seperti itu tidak disadari oleh para supporter Indonesia sebagai suatu tindakan rasisme.

Berangkat ke mancanegara, kasus terakhir aksi rasisme terjadi ketika skuad Les Blues Perancis berlaga ke Lithuania dalam Kualifikasi Euro 2008. spanduk berisi lukisan afrika yang tertuang dalam warna biru, putih, merah yang merupakan bendera Perancis dengan tulisan " Selamat datang ke Eropa ". Apabila diperhatikan dengan saksama, jelas sekali bahwa ini adalah suatu perilaku rasisme yang ditujukan untuk pemain nasional Perancis yang umumnya berkulit hitam.

Sungguh, tidak semestinya hal seperti ini terjadi. padahal FIFA sebagai Federasi Sepakbola Dunia melarang dengan tegas aksi rasisme dalam dunia sepakbola. Selain dari FIFA perhatian terhadap aksi rasisme juga dilontarkan ole Michel Platini yang bertindak sebagai Presiden UEFA. Beliau telah memperkenalkan program egaliterisme dalam dunia sepakbola. Dimana program ini berbicara bahwa masing-masing individu mempunyai hak yang sama. Yaitu setiap individu berhak menonton, menikmati atau sekedar berkiprah dalam dunia sepakbola, tetapi dengan syarat semua itu dilakukan tanpa adanya gangguan yang bersifat diskriminasi rasial atau perbedaan gender.

Di Indonesia sendiri PSSI dan BLI lewat Tim Komisi Disiplinnya harus bertindak tegas untuk urusan yang satu ini. Jangan pernah menganggap bahwa masalah rasisme adalah sesuatu yang sepele. rasisme tidak sama sekali mencerminkan budaya bangsa kita, apalagi negara kita mempunyai semboyan " Bhinneka Tunggal Ika " yang mempunyai makna " berbeda-beda tetap satu jua ". FIFA juga sudah memprogamkan penghapusan rasisme dalam persepakbolaan lewat slogannya " Let's Kick Racism Out of Football ".

Sekarang tinggal PSSI dan BLI harus benar-benar merealisasikan slogan FIFA tersebut untuk menyingkirkan masalah rasisme dalam dunia sepakbola negeri kita. Atau PSSI masih saja betah berkutat dengan masalah internal organisasi dan kesemrawutan Liga Indonesia?. Marilah kita sebagai supporter, ikut turun untuk mendukung anti rasisme dalam persepakbolaan negeri ini. Kita harus berpikir, bagaimana kalo aksi rasisme menimpa diri kita sendiri?. Dengan mempunyai pikiran seperti itu sudah menjadi awal tindakan kita sebagai supporter dalam memerangi rasisme, dan mudah-mudahan sikap rasisme benar-benar terhapus di persepakbolaan negeri kita bahkan di dunia. PSSI dan BLI juga pasti akan mulai memperhatikan masalah rasime dan tidak memandangnya sebelah mata.

Katakan, " kami para supporter 100% mendukung anti rasisme dalam dunia sepakbola
 
Copyright 2009 deu` Gigie All rights reserved.
Blogger Templates created by lukmannoer
Wordpress Theme by Lukmannoer